Blogger Widgets

Minggu, 10 Januari 2016

Tata Cara Menulis Karya Ilmiah



Tata Cara Menulis Karya Ilmiah


A.    Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Karya ilmiah memiliki tujuan sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
B.     Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah
Penulisan karya ilmiah yang benar yaitu sebagai berikut:
1.      Karya ilmiah tidak didasarkan pada isi materi yang disajikan tetapi juga pada tampilan atau wujud fisik karya tulis tersebut.
2.      Tampilan fisik dapat dinilai dari format, tata cara dan bentuk penyajian, kerapian dan kesesuaian penyajian dengan tata aturan penulisan ilmiah yang berlaku.
3.      Pada karya ilmiah terdapat beberapa variasi dalam wujud fisik penyajian karya tulis ilmiah, namun pada prinsipnya tidak jauh berbeda. Yang penting adalah konsistensi terhadap aturan yang dipakai.
C.     Cara Pengetikan dan Format Laporan Hasil Penelitian
Umumnya laporan penelitian, ditulis diatas kertas warna putih jenis HVS 80gram, ukuran 21,5 x 28 cm (atau sering disebut ukuran kertas kuarto). Pengetikan menggunakan jenis huruf tertentu (umumnya jenis pica) yang dilakukan hanya pada satu sisi kertas, jadi tidak bolak-balik. Berikut cara pengetikan dan format laporan hasil penelitian:
1.      Pengantar tulisan
Pengantar tulisan terdiri dari kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan abstrak, diberi nomor halaman dengna angka romawi kecil (i, ii, iii,.......dstnya). selanjutnya, mulai dari pendahuluan (bab I) sampai halaman terakhir digunakan angka arab (1,2,3,...dstnya).
Nomor halaman dituliskan ditengah atau disudut kanan atas halaman. Pada halaman yang mempunyai judul bab, nomor halaman diletakkan dibagian bawah halaman, baik ditengah ataupun dikanan bawah. Bagi nomor yang diketik ditengah halaman, jarak dari atas atau bawah halaman adalah 1,5 cm, dan bagi nomor yang diletakkan di kanan atas atau bawah diletakkan lurus dengan batas ketikan tepi kanan.
2.      Margin
Batas – batas pengetikan pada kertas ialah: dari tepi kiri 4 cm, dari tepi kanan 3 cm, dari batas atas 4 cm sedangkan tepi bawah 3 cm. Jarak antara baris adalah 1,5 spasi atau dua spasi, kecuali inti kutipan langsung, judul, daftar tabel maupun gambar, dan daftar pustaka yang menggunakan 1 spasi.
3.      Penulisan Judul
Menyesuaikan dengan pedoman penulisan yang telah ditetapkan oleh instansi pemberi tugas (bila ada). Bila tidak, pedoman berikut dapat dipakai sebagai pedoman:
a.       Judul Bab
Judul bab ditulis dengan huruf besar, tebalkan dan diatur sedemikian rupa sehingga letaknya simetris ditengah halaman. Umumnya judul diletakkan dihalaman baru. Jarak antara judul dengan teks diberi jarak 4 spasi. Judul tidak boleh ditempatkan dalam tanda kurung, tanda kutip, diberi garis bawah dan tidak boleh diakhiri dengan
tanda titik.
b.      Judul Sub Bab
Judul sub bab dimulai dengan huruf kapital (huruf besar), kecuali kata penghubung dan kata depan, dan semuanya diberi garis bawah (dengan menggunakan komputer,
pemakaian garis bawah digantikan dengan penebalan pengetikan). sub judul tidak diakhiri dengan tanda titik. Terdapat dua pendapat dalam menempatkan sub judul, yakni dituliskan simetris di tengah halaman atau dituliskan rata kiri setelah nomor urut sub judul.
c.       Judul Sub-sub Bab
Judul sub-sub bab diketik rata kiri setelah nomor sub judul. Kalimat dimulai huruf besar (hanya huruf awal kalimat saja), diberi garis bawah atau ditebalkan, serta diakhiri dengan titik. Kalimat pertama setelah judul, sub judul, maupun sub-sub judul dimulai dengan alinea baru.
4.      Penyajian Gambar dan Tabel
Tulisan ilmiah umumnya dilengkapi dengan gambar, tabel, rumus-rumus atau persamaan – persamaan, yang diletakkan simetris terhadap tepi kiri dan kanan kertas. Setiap tabel dan gambar harus diberi nomor urut dan judul. Nomor urut menggunakan angka dua arab yang dipisahkan oleh tanda titik-titik. Angka pertama menunjukkan pada bab berapa tabel atau gambar itu berada, sedang angka kedua menunjuk pada nomor urut tabel atau gambar tersebut di bab yang bersangkutan, misalnya: Gambar 2.1 artinya gambar pertama pada bab dua; tabel 3.4 artinya tabel keempat yang ada di bab tiga. nomor persamaan yang berbentuk matematis, ditulis dengan angka Arab di dalam kurung dan diletakkan dibatas tepi kanan.
5.      Penyajian Kutipan
Penulisan karya ilmiah seringkali dipergunakan kutipan-kutipan untuk memperjelas dan menegaskan isi uraian, atau untuk membuktikan apa yang dituliskan. Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat dari orang lain. Cukup banyak hal-hal penting dan yang sudah ditulis dalam buku-buku. Penulis dapat mengutip pendapat tersebut, dengan syarat harus menyebutkan dari mana dan dimana pendapat itu diambil. Pada penulisan karya ilmiah terdapat dua macam kutipan, yaitu kutipan lengkap dan kutipan isi. Kutipan lengkap artinya, teks asli dikutip secara lengkap kata dan kalimatnya. Sedangkan kutipan isi, hanya inti sari pendapat yang dikutip. Kutipan lengkap harus ditulis dalam tanda kutip. Kutipan jangan terlalu panjang, hendaknya diambil yang benar-benar perlu saja.
Kutipan lengkap yang panjangnya tidak lebih dari empat baris
dapat langsung dimasukkan dalam teks dengan diapit oleh
tanda kutip.
Sedangkan untuk kutipan isi, tidak perlu diberi tanda kutip. Pada akhir kutipan diberi nomor urut penunjukkan (hal ini dilakukan bila penjelasan kutipan menggunakan catatan kaki). Terdapat dua cara penunjukkan kutipan yang lain, yakni yang dikenal dengan cara Harvard. Penggunaan cara Harvard yaitu pada akhir atau awal kutipan dituliskan nama pengarang dan tahun terbitan buku acuan. Seringkali nomor yang dikutip juga dituliskan. Berikut disajikan beberapa contoh: .....Suhardjono Mukidam (1993) menyatakan bahwa, .........................., Julius, 1992 (dalam Amiuza, 1991) menulis, ......................; ......................(Mismail, 1984:119).
6.      Penulisan Catatan Kaki
Catatan kaki merupakan perjelas keterangan isi yang ditempatkan di
kaki halaman. Tujuan penjelasan, dapat berupa (1) sumber asal kutipan (bila cara ini dipakai); (2) keterangan tambahan lain yang perlu tentang isi karangan; (3) merujuk bagian lain dari teks.
Catatan kaki yang dimaksudkan untuk memberikan informasi sumber kutipan harus mengungkapkan:
a.       Nama atau nama-nama sumber, perhatikan cara penulisan nama yang berbeda dengan cara penulisan nama pada daftar pustaka.
b.      Judul sumber.
c.       Kota dan tahun terbit, berbeda dengan daftar pustaka yang harus menyebut nama penerbit.
d.      Halaman letak kutipan pada buku sumber.
Aturan penulisan catatan kaki ini berbeda dengan penulisan daftar pustaka yang tidak mencantumkan halaman. Pembatas antara masing-masing informasi menggunakan tanda koma dan tanda kurung (bedakan dengan daftar pustaka yang memakai tanda titik). Sumber kutipan dapat diperoleh dari buku, majalah, surat kabar, wawancara, peraturan, atau mengutip dari kutipan. Cara penulisan catatan kaki yaitu sebagai berikut:
1. Catatan kaki harus diberikan nomor penunjukkan terhadap teks yang dijelaskan.
2. Letakkan di bawah garis (sepanjang 15 ketikan) yang berada 3 spasi di bawah teks bagian bawah.
3. Masuk 5-7 ketikan dari sembir kiri.
4. Menggunakan satu spasi.
5. Jarak antara dua catatan kaki, sebanyak dua spasi.
7.      Penulisan Daftar Kepustakaan
Daftar kepustakaan (bibliography) harus dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai nama penulis, judul kepustakaan, keterangan penerbit, dan waktu penerbitan.
Secara umum cara penulisan daftar kepustakaan adalah sebagai berikut:
a.       Jarak penulisan daftar kepustakaan satu spasi, antara satu kepustakaan dengan yang lain diberi jarak dua spasi.
b.      Huruf pertama rapat sembir kiri, sedang baris berikutnya mundur 4 ketikan dari sembir kiri.
c.       Nama penulis disusun menurut abjad, umumnya tidak perlu memberikan nomor urut.
d.      Informasi disajikan dalam urutan nama pengarang, judul kepustakaan, keterangan penerbit, dan waktu terbitan. Antar informasi itu dipisahkan dengan tanda titik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar