Tata Cara Menulis
Karya Ilmiah
A.
Pengertian Karya Ilmiah
Karya
ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan. Karya ilmiah memiliki tujuan sebagai wahana melatih mengungkapkan
pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis
dan metodologis.
B.
Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah
Penulisan
karya ilmiah yang benar yaitu sebagai berikut:
1.
Karya ilmiah tidak didasarkan pada isi materi
yang disajikan tetapi juga pada tampilan atau wujud fisik karya tulis tersebut.
2.
Tampilan fisik dapat dinilai dari format, tata
cara dan bentuk penyajian, kerapian dan kesesuaian penyajian dengan tata aturan
penulisan ilmiah yang berlaku.
3.
Pada karya ilmiah terdapat beberapa variasi
dalam wujud fisik penyajian karya tulis ilmiah, namun pada prinsipnya tidak
jauh berbeda. Yang penting adalah konsistensi terhadap aturan yang dipakai.
C.
Cara Pengetikan dan Format Laporan Hasil
Penelitian
Umumnya
laporan penelitian, ditulis diatas kertas warna putih jenis HVS 80gram, ukuran
21,5 x 28 cm (atau sering disebut ukuran kertas kuarto). Pengetikan menggunakan
jenis huruf tertentu (umumnya jenis pica) yang dilakukan hanya pada satu sisi
kertas, jadi tidak bolak-balik. Berikut cara pengetikan dan format laporan
hasil penelitian:
1.
Pengantar tulisan
Pengantar tulisan terdiri dari kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan
abstrak, diberi nomor halaman dengna angka romawi kecil (i, ii,
iii,.......dstnya). selanjutnya, mulai dari pendahuluan (bab I) sampai halaman
terakhir digunakan angka arab (1,2,3,...dstnya).
Nomor halaman dituliskan ditengah
atau disudut kanan atas halaman. Pada halaman yang mempunyai judul bab, nomor
halaman diletakkan dibagian bawah halaman, baik ditengah ataupun dikanan bawah.
Bagi nomor yang diketik ditengah halaman, jarak dari atas atau bawah halaman
adalah 1,5 cm, dan bagi nomor yang diletakkan di kanan atas atau bawah
diletakkan lurus dengan batas ketikan tepi kanan.
2.
Margin
Batas – batas pengetikan pada kertas
ialah: dari tepi kiri 4 cm, dari tepi kanan 3 cm, dari batas atas 4 cm
sedangkan tepi bawah 3 cm. Jarak antara baris adalah 1,5 spasi atau dua spasi, kecuali
inti kutipan langsung, judul, daftar tabel maupun gambar, dan daftar pustaka
yang menggunakan 1 spasi.
3.
Penulisan Judul
Menyesuaikan dengan pedoman penulisan
yang telah ditetapkan oleh instansi pemberi tugas (bila ada). Bila tidak,
pedoman berikut dapat dipakai sebagai pedoman:
a.
Judul Bab
Judul bab ditulis dengan huruf besar,
tebalkan dan diatur sedemikian rupa sehingga letaknya simetris ditengah
halaman. Umumnya judul diletakkan dihalaman baru. Jarak antara judul dengan
teks diberi jarak 4 spasi. Judul tidak boleh ditempatkan dalam tanda kurung,
tanda kutip, diberi garis bawah dan tidak boleh diakhiri dengan
tanda titik.
b.
Judul Sub Bab
Judul sub bab dimulai dengan huruf
kapital (huruf besar), kecuali kata penghubung dan kata depan, dan semuanya
diberi garis bawah (dengan menggunakan komputer,
pemakaian garis bawah digantikan
dengan penebalan pengetikan). sub judul tidak diakhiri dengan tanda titik.
Terdapat dua pendapat dalam menempatkan sub judul, yakni dituliskan simetris di
tengah halaman atau dituliskan rata kiri setelah nomor urut sub judul.
c.
Judul Sub-sub Bab
Judul sub-sub bab diketik rata kiri
setelah nomor sub judul. Kalimat dimulai huruf besar (hanya huruf awal kalimat
saja), diberi garis bawah atau ditebalkan, serta diakhiri dengan titik. Kalimat
pertama setelah judul, sub judul, maupun sub-sub judul dimulai dengan alinea
baru.
4.
Penyajian Gambar dan Tabel
Tulisan ilmiah umumnya dilengkapi
dengan gambar, tabel, rumus-rumus atau persamaan – persamaan, yang diletakkan
simetris terhadap tepi kiri dan kanan kertas. Setiap tabel dan gambar harus
diberi nomor urut dan judul. Nomor urut menggunakan angka dua arab yang
dipisahkan oleh tanda titik-titik. Angka pertama menunjukkan pada bab berapa
tabel atau gambar itu berada, sedang angka kedua menunjuk pada nomor urut tabel
atau gambar tersebut di bab yang bersangkutan, misalnya: Gambar 2.1 artinya
gambar pertama pada bab dua; tabel 3.4 artinya tabel keempat yang ada di bab
tiga. nomor persamaan yang berbentuk matematis, ditulis dengan angka Arab di
dalam kurung dan diletakkan dibatas tepi kanan.
5.
Penyajian Kutipan
Penulisan karya ilmiah seringkali
dipergunakan kutipan-kutipan untuk memperjelas dan menegaskan isi uraian, atau
untuk membuktikan apa yang dituliskan. Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau
pendapat dari orang lain. Cukup banyak hal-hal penting dan yang sudah ditulis
dalam buku-buku. Penulis dapat mengutip pendapat tersebut, dengan syarat harus
menyebutkan dari mana dan dimana pendapat itu diambil. Pada penulisan karya
ilmiah terdapat dua macam kutipan, yaitu kutipan lengkap dan kutipan isi.
Kutipan lengkap artinya, teks asli dikutip secara lengkap kata dan kalimatnya.
Sedangkan kutipan isi, hanya inti sari pendapat yang dikutip. Kutipan lengkap
harus ditulis dalam tanda kutip. Kutipan jangan terlalu panjang, hendaknya
diambil yang benar-benar perlu saja.
Kutipan lengkap yang panjangnya tidak
lebih dari empat baris
dapat langsung dimasukkan dalam teks
dengan diapit oleh
tanda kutip.
Sedangkan untuk kutipan isi, tidak
perlu diberi tanda kutip. Pada akhir kutipan diberi nomor urut penunjukkan (hal
ini dilakukan bila penjelasan kutipan menggunakan catatan kaki). Terdapat dua
cara penunjukkan kutipan yang lain, yakni yang dikenal dengan cara Harvard.
Penggunaan cara Harvard yaitu pada akhir atau awal kutipan dituliskan nama
pengarang dan tahun terbitan buku acuan. Seringkali nomor yang dikutip juga
dituliskan. Berikut disajikan beberapa contoh: .....Suhardjono Mukidam (1993)
menyatakan bahwa, .........................., Julius, 1992 (dalam Amiuza, 1991)
menulis, ......................; ......................(Mismail, 1984:119).
6.
Penulisan Catatan Kaki
Catatan kaki merupakan perjelas
keterangan isi yang ditempatkan di
kaki halaman. Tujuan penjelasan,
dapat berupa (1) sumber asal kutipan (bila cara ini dipakai); (2) keterangan
tambahan lain yang perlu tentang isi karangan; (3) merujuk bagian lain dari
teks.
Catatan kaki yang dimaksudkan untuk
memberikan informasi sumber kutipan harus mengungkapkan:
a.
Nama atau nama-nama sumber, perhatikan cara
penulisan nama yang berbeda dengan cara penulisan nama pada daftar pustaka.
b.
Judul sumber.
c.
Kota dan tahun terbit, berbeda dengan daftar
pustaka yang harus menyebut nama penerbit.
d.
Halaman letak kutipan pada buku sumber.
Aturan penulisan catatan kaki ini
berbeda dengan penulisan daftar pustaka yang tidak mencantumkan halaman.
Pembatas antara masing-masing informasi menggunakan tanda koma dan tanda kurung
(bedakan dengan daftar pustaka yang memakai tanda titik). Sumber kutipan dapat
diperoleh dari buku, majalah, surat kabar, wawancara, peraturan, atau mengutip
dari kutipan. Cara penulisan catatan kaki yaitu sebagai berikut:
1. Catatan kaki harus diberikan nomor
penunjukkan terhadap teks yang dijelaskan.
2. Letakkan di bawah garis (sepanjang
15 ketikan) yang berada 3 spasi di bawah teks bagian bawah.
3. Masuk 5-7 ketikan dari sembir
kiri.
4. Menggunakan satu spasi.
5. Jarak antara dua catatan kaki,
sebanyak dua spasi.
7.
Penulisan Daftar Kepustakaan
Daftar kepustakaan (bibliography)
harus dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai nama penulis, judul
kepustakaan, keterangan penerbit, dan waktu penerbitan.
Secara umum cara penulisan daftar
kepustakaan adalah sebagai berikut:
a.
Jarak penulisan daftar kepustakaan satu spasi,
antara satu kepustakaan dengan yang lain diberi jarak dua spasi.
b.
Huruf pertama rapat sembir kiri, sedang baris
berikutnya mundur 4 ketikan dari sembir kiri.
c.
Nama penulis disusun menurut abjad, umumnya
tidak perlu memberikan nomor urut.
d.
Informasi disajikan dalam urutan nama pengarang,
judul kepustakaan, keterangan penerbit, dan waktu terbitan. Antar informasi itu
dipisahkan dengan tanda titik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar