Soal Kalimat Efektif
1.
Kalimat Tidak Efektif : Ibu sedang akan memasak
sayur untuk Ayah.
Kaimat Efektif :
Ibu sedang memasak sayur untuk Ayah.
Kalimat
tersebut tidak efektif karena menggunakan kata yang berlebihan, yaitu kata “akan” dan “sedang”.
Maka dari itu, kata “akan” dihilangkan dan hanya menggunakan kata “sedang”.
2. Kalimat Tidak Efektif : Henny memang sungguh
benar-benar beruntung nasibnya, bisa menjadi PNS diusianya yang masih muda.
Kalimat
Efektif : Henny memang sungguh
beruntung nasibnya, bisa menjadi PNS diusianya yang masih muda.
Kalimat tersebut
tidak efektif karena menggunakan kata yang berlebihan, yaitu kata “sungguh” dan
“benar-“benar. Maka dari itu, dipilih salah satu dari kata tersebut yaitu kata
“sungguh”.
3.
Kalimat Tidak Efektif : Hari ini para guru-guru
mengikuti penataran di Auditorium Unnes.
Kalimat
Efektif : Hari ini para guru
mengikuti penataran di Auditorium Unnes.
Kalimat tersebut tidak
efektif karena kata “guru-guru” sudah berarti jamak, maka dari itu kata “para”
dihilangkan.
4.
Kalimat Tidak Efektif : Mobil putih yang dicuci yang
di depan mobil merah itu milik Ibu Murni.
Kalimat
Efektif : Mobil putih yang
dicuci di depan mobil merah itu milik Ibu Murni.
Kalimat tersebut kurang
efektif, karena pengulangan kata “yang” pada kalimat tersebut.
5.
Kalimat Tidak Efektif : Mendingan beli baju di
Pasar Johar daripada di toko, harganya lebih murah.
Kalimat
Efektif : Sebaiknya beli baju di
Pasar Johar daripada di toko, harga lebih murah.
Kalimat tersebut tidak efektif karena
menggunakan kata “mendingan”. Kata “mendingan” tidak baku, maka dari itu
memakai kata “sebaiknya”.
6.
Kalimat Tidak Efektif : Agira pergi menemui Heri diPerpustakaan
pukul 11.00 WIB.
Kalimat
Efektif : Agira pergi menemui
Heri di Perpustakaan pukul 11.00 WIB.
Kalimat tersebut tidak efektif
karena kata “diPerpustakaan” disambung, seharusnya dipisah.
7. Kalimat Tidak Efektif : Budi mendapat rangking pertama di kelasnya karena dia anak yang amat sangat pintar.
Kalimat
Efektif : Budi mendapat rangking
pertama di kelasnya karena dia anak yang sangat pintar.
Kalimat tersebut tidak efektif karena
menggunakan kata berlebihan yaitu kata “amat” dan “sangat”. Jadi dipilih salah
satu yaitu kata “sangat”.
8. Kalimat Tidak Efektif : Saya menyangka kalau mereka itu
anak dari orang kaya.
Kalimat Efektif : Saya menyangka kalau mereka anak
dari orang kaya.
Kalimat tersebut tidak efektif karena penambahan kata “itu”
di dalam kalimat tersebut. Jadi kata “itu” dihilangkan.
9. Kalimat Tidak Efektif :Warga tadi malam saling
bantah membantah saat musyawarah tentang
HIV AIDS.
Kalimat
Efektif : Warga tadi malam
saling membantah saat musyawarah tentang HIV AIDS.
Kalimat tersebut tidak efektif
karena kata “bantah membantah” mengalami pengulangan, seharusnya tidak perlu
ada pengulangan karena sudah ada kata “saling”.
10. Kalimat
Tidak Efektif : Peserta lomba 17 Agustus
sangat antusias sekali pada hari
itu.
Kalimat
Efektif : Peserta lomba 17
Agustus sangat antusias pada hari itu.
Kalimat
tersebut tidak efektif, karena menggunakan kata berlebihan yaitu kata “sekali”.
Kata “sangat” sudah mewakili kata “sekali”, jadi kata “sekali” dihilangkan.
11. Kalimat
Tidak Efektif : Peserta audisi pencarian
bakat itu pulang dengan hanya
membawa kesedihan karena dia tereliminasi.
Kalimat
Efektif : Peserti audisi
pencarian bakat itu pulang hanya membawa kesedihan karena dia tereliminasi.
Kalimat
tersebut tidak efektif, karena terdapat kata “dengan” yang bermakna seakan-akan
ada dua subjek dalam kalimat tersebut.
12. Kalimat
Tidak Efektif : Sejak dari kemarin ayah hanya makan bubur karena ayah sedang sakit gigi.
Kalimat
Efektif : Sejak kemarin ayah
hanya makan bubur karena ayah sedang sakit gigi.
Kalimat tersebut
tidak efektif, karena kalimat tersebut terdapat kata “dari” yang menunjukkan arah.
13. Kalimat
Tidak Efektif : Baju yang telah disetrika
harus digantung di lemari. Agar
tidak kusut.
Kalimat
Efektif : Baju yang telah
disetrika harus digantung di lemari, agar tidak kusut.
Kalimat tersebut
tidak efektif, karena kata penghubung “agar’ tidak boleh digunakan diawal
kalimat tunggal.
14. Kalimat
Tidak Efektif : Roti bolu itu saya sudah makan.
Kalimat Efektif :
Roti bolu itu sudah saya makan.
Kalimat
tersebut tidak efektif, karena penempatan predikat yang kurang tepat.
15. Kalimat
Tidak Efektif : Para ibu-ibu sedang mengadakan arisan di Kelurahan.
Kalimat Efektif :
Ibu-ibu sedang mengadakan arisan di Kelurahan.
Kalimat tersebut
tidak efektif, karena pada kalimat tersebut terdapat pemborosan kata yaitu kata
“para” yang berarti banyak.
16. Kalimat
Tidak Efektif : Dino tidak seorang montir tetapi
seorang sopir.
Kalimat Efektif :
Dini bukan seorang montir melainkan seorang sopir.
Kalimat
tersebut tidak efektif karena penyusunan kalimat tidak tersusun secara gramatikal.
17. Kalimat
Tidak Efektif : Dia tau bahwa ibunya tidak akan pulang ke rumah lagi.
Kalimat Efektif :
Dia tahu bahwa ibunya tidak akan pulang ke rumah lagi.
Kalimat tersebut
tidak efektif karena kata “tau’ yang digunakan tidak sesuai dengan makna kata
yang dimaksud.
18. Kalimat
Tidak Efektif : Taman kota telah dipenuhi
dengan bunga-bunga mawar, melati,
kamboja, lily dan sebagainya.
Kalimat
Efektif : Taman kota telah
dipenuhi dengan mawar, melati, kamboja, lily dan sebagainya.
Kalimat tersebut
tidak efektif karena terjadi pemborosan kata. Mawar, melati, kamboja, dan lily
sudah mewakili bunga, jadi tidak perlu menggunakan kata “bunga-bunga”.
19. Kalimat
Tidak Efektif : Banyak stand-stand yang dibuka di acara
tahunan itu.
Kalimat Efektif :
Banyak stand yang dibuka di acara tahunan itu.
Kalimat tersebut
tidak efektif karena terdapat pemborosan kata. Kata “banyak’ sudah berarti
jamak. Jadi penulisan “stand-stand” hanya ditulis sekali saja tanpa
pengulangan.
20. Kalimat
Tidak Efektif : Afina sedang memakai rok berbahan jeans.
Kalimat Efektif :
Afina sedang memakai rok jeans.
Kalimat tersebut
tidak efektif karena terdapat pemborosan kata. Jeans sudah berarti bahan yang
rok. Jadi tidak perlu menggunakan kata “berbahan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar